Postingan

Anak puber, melawan orangtua

Gambar
  Nak, Jangan Lupa Taat Sama Orangtua, Ya… Puber itu masa paling seru. Masa di mana badan mulai berubah, pikiran mulai kritis, dan rasa penasaran makin tinggi. Tapi sayangnya, banyak juga anak-anak seusia puber yang mulai ngerasa "sok dewasa", ngerasa paling benar, dan kadang... mulai ngeyel alias mbalelo karo wong tuwo. Padahal ya, Nak... jadi anak itu gak cuma soal sekolah, main HP, nongkrong, atau update story. Ada hal yang jauh lebih penting: berbakti dan taat sama orangtua. Kenapa sih harus taat sama orangtua? Karena orangtua itu nggak pernah pengen yang jelek buat anaknya. Mereka bangun pagi-pagi, kerja, mikirin masa depan anaknya, bahkan kadang sampai lupa mikirin dirinya sendiri. Coba kamu pikir, waktu kamu tidur pulas, siapa yang bangunin kamu buat sholat? Siapa yang ngingetin makan, sekolah, dan belajar? Siapa yang nggak pernah capek nyuruh kamu nyapu, nyuci piring, atau bersihin kamar? Iya, mereka itu — ibu sama bapakmu. Mungkin kamu ngerasa, “Ih, cerewet ba...

Kuliah, kerja, nikah?

Gambar
  Milih Jurusan Kuliah? Ojo Kesusu, Rek! Iki Lho Carane Ben Ora Salah Arah Kuliah. Sakwise lulus SMA, siji-sijine dalan sing dipikir yo iki. Nanging, milih jurusan kuliah kuwi ora gampang koyo milih menu ing warung. Salah milih, iso-iso dadi penyesalan 4 tahun utowo luwih. ​Nek jare wong tuwo biyen, "Ojo kesusu, rek. Waktu mu akeh." Tapi yo tetep wae, sakjane wis dielingake yo kadang isih wae keblasuk. Mulo, ayo dibahas bareng-bareng piye carane milih jurusan kuliah sing bener, ben cita-citamu ora mung angen-angen. ​ 1. Kenali Dirimu Dhewe (Kenalan karo Awakmu) ​Iki sing paling penting. Sakdurunge mikir pengen dadi opo, coba tanyao karo awakmu dhewe: ​ "Aku senenge opo?" (Apa hobiku?) ​ "Aku pintere opo?" (Apa keahlianku?) ​ "Aku kok gampang bosen karo pelajaran opo?" (Mata pelajaran apa yang sering membuatku bosan?) ​Contone, nek awakmu seneng ngitung, mikir logis, lan seneng karo angka, jurusan Teknik utawa Ekonomi iso dadi pilihan...

Ambis dengan cita, atau mager dengan game online

Gambar
  Menggapai Bintang: Ketika Mimpi Bertemu Disiplin dan Pengorbanan ​ Apakah Anda pernah melihat seorang anak yang setiap sore bukannya bermain, malah duduk di meja belajar dengan buku-buku yang menumpuk? Atau, apakah Anda pernah membandingkan anak yang menghabiskan waktunya untuk les dan les, sementara teman-temannya asyik dengan ponsel dan game online? ​Tentu, setiap anak berhak menikmati masa kecil. Namun, ada sekelompok anak yang memilih jalan berbeda. Mereka adalah para pengejar mimpi, para pembelajar sejati yang mengerti bahwa kesuksesan bukan hadiah, melainkan hasil dari usaha yang tak kenal lelah. ​ Pilihan yang Tidak Populer ​Saat anak-anak lain sibuk dengan "mabar" (main bareng) atau mengejar level di game favorit, ada anak-anak yang dengan sukarela mengambil beban yang lebih berat. Mereka memilih untuk "males-malesan" (belajar) di akhir pekan, daripada menghabiskan waktu di luar. Mereka adalah anak-anak yang rela menukar jam bermain dengan jam belaja...

Matematika: Perlu Dipelajari atau Tidak?

Gambar
  Matematika: Perlu Dipelajari atau Tidak? ​Halo, para orang tua dan anak-anak yang mungkin sedang bergumul dengan yang namanya matematika. Mungkin ada yang pernah berpikir, "Matematika ini sebenarnya buat apa sih? Kok susah banget, bikin pusing kepala." Kalau begitu, Anda tidak sendirian. Banyak sekali orang yang merasakan hal yang sama. Matematika sering kali dianggap sebagai momok di sekolah. Angka, rumus, dan berbagai simbol yang rumit sering membuat kita merasa minder. ​Tapi, pernahkah Anda berpikir kalau matematika itu sebenarnya tidak se-menakutkan itu? Malah, ia adalah salah satu ilmu yang paling penting dalam hidup kita. Mungkin Anda bertanya, "Kalau cuma buat hitung-hitungan belanja di warung, kan bisa pakai kalkulator. Lalu, buat apa belajar aljabar atau trigonometri?" Nah, ini yang sering kali salah kaprah. ​Matematika Bukan Sekadar Angka ​Matematika itu bukan cuma soal angka dan rumus, lho. Matematika adalah tentang cara berpikir . Saat Anda menyel...
Gambar
  Tips Belajar Matematika: Antara Rumus, Rasa, dan Rondo Matematika sering dianggap “momok” oleh banyak siswa. “ Waduh, yen ketemu pelajaran iki, rasane pingin mlayu! ” begitu keluhan yang sering terdengar. Padahal, matematika itu ibarat teka-teki — semakin kita mainkan, semakin terasa seru. Berikut beberapa tips agar belajar matematika menjadi menyenangkan dan tidak lagi membuat “nyut-nyutan” kepala. 1. Mulai dari Rasa Penasaran Banyak orang belajar matematika seperti minum obat pahit: cepat-cepat ingin selesai. Padahal, kalau kita mulai dari rasa penasaran, otak jadi lebih terbuka. Misalnya, saat melihat rumus luas lingkaran, jangan langsung hafal. Coba tanya: “ Kok iso pi itu 3,14? Saka ngendi asalĂ©?” Rasa ingin tahu adalah pintu masuk pemahaman. 2. Catat Rumus, Tapi Jangan Hanya Hafal Hafalan itu penting, tapi pemahaman jauh lebih penting. Cobalah membuat catatan kreatif . Gunakan warna berbeda, gambar kecil, bahkan peribahasa Jawa seperti “Sapa temen bakal tinem...
Gambar
LULUS SD-sekolah online- UJUG UJUG SMA ???! Memilih cuek, boleh saja. namun generasi penerus Anda haruslah lebih pintar dan lebih maju dari Anda, bukan? Kondisinya ya memang sedang sulit begini. Sekolah online, Anda sibuk dengan kerjaan di kantor atau usaha Anda, atau Anda sudah mencoba mendampingi belajar anak, tapi Anda angkat tangan. Sekarang Anda dipaksa untuk menentukan skala perioritas di keluarga Anda. Sekolah seadanya, " lhawong kondisinya emang susah begini, mau gimana lagi? ", atau Anda harus mencari solusi agar pendidikan anak Anda maju dan lebih baik lagi. Jika Anda memilih pilihan pertama, maka selesai. Tapi coba fikirkan lagi, kalau sekolan online ini berlangsung 3 tahun saja. Anak lulus SD, kemudian tiba tiba masuk SMA. Ya, benar sekali; memakai seragam SMA ! . Jangan bangga dulu, tapi coba cek kebisa-an anak Anda. Apakah benar benar memahami pelajaran dengan semestinya, ataukah nilainya katrolan dari gurunya. Masih ingin cuek saja, dan mencoba memaklumi da...
Gambar
BELAJAR ONLINE, belajar aman dan nyaman di masa Pandemi . Terlebih di masa PPKM Darurat ini, semua dialihkan serba daring. Bekerja daring, belanja daring, dan belajar daringpun di optimalkan. Mengikuti anjuran pemerintah dan untuk kebaikan bersama , mari kita kulik, belajar Online itu seperti apa sih? 1. Bisa belajar kapanpun dan dimanapun Saat di liburan luar kota misalnya, dan masih harus tetap belajar. Belajarpun bisa pagi, siang, sore, malam, tapi tentunya dengan perjanjian kesepakatan waktu dengan Guru Lesnya.  2. PR dan tugas sekolah? aman terselesaikan Jangan khawatir PR ternyata belum dikerjakan, atau ternyata masih ada tugas sekolah yang menumpuk. Dengan beplajar didampingi Guru Les secara online, semua masalah itu teratasi. 3. Lebih hemat waktu dan biaya Tak perlu ongkos bensin, tak perlu waktu untuk perjalanan ke tempat les. Tak perlu persiapan ribet untuk memulai belajar les. Dengan belajar online, anak akan merasakan hal yang sama dengan belajar les pada umumnya, karen...